Di tengah pedesaan yang asri, terdapat sebuah pohon tua yang menjulang tinggi di halaman rumah keluarga Suryadi. Pohon itu, diberi nama oleh keluarga, disebut sebagai “Pohon Keluarga.” Setiap tahun, pada hari kelahiran kakek dan nenek Suryadi, seluruh keluarga besar berkumpul di sekitar pohon itu untuk merayakan momen berharga.
Tidak seperti pohon pada umumnya, Pohon Keluarga tidak hanya menjadi peneduh atau tempat bermain cucu-cucu kakek nenek Suryadi. Pohon itu memiliki nilai dan makna tersendiri bagi keluarga tersebut. Pohon Keluarga menjadi saksi bisu perjalanan hidup mereka, mengajarinya arti sejati dari kebersamaan dan keharmonisan.
Setiap tahun, sejak ratusan tahun yang lalu, keluarga Suryadi mengadakan ritual istimewa di bawah Pohon Keluarga. Mereka berkumpul untuk berdoa bersama, berbagi kisah-kisah lama, dan merayakan kelahiran kakek dan nenek mereka. Di antara cahaya lembut matahari sore, mereka membentuk lingkaran kecil di sekitar Pohon Keluarga.
Dalam perayaan itu, terdapat “Laci Kenangan” yang dipasang di batang pohon. Laci itu berisi kenangan-kenangan keluarga: surat-surat, foto-foto lama, dan artefak kecil yang merepresentasikan momen-momen berharga. Laci Kenangan adalah simbol kebersamaan dan kecintaan mereka.
Ketika remaja, cucu-cucu Suryadi, yang dikenal sebagai generasi muda, menunjukkan ketertarikan untuk mengeksplorasi dunia luar, Pohon Keluarga tetap menjadi akar yang menghubungkan mereka. Seiring berjalannya waktu, Pohon Keluarga menyimpan lebih banyak kenangan, melihat lahirnya generasi baru dan mengantar keluar para cucu untuk meraih mimpi-mimpi mereka.
Dalam suatu perayaan di bawah Pohon Keluarga, kakek Suryadi memutuskan untuk memberikan baton kepemimpinan kepada cucunya yang paling muda, Rama. Rama, yang baru saja lulus kuliah, merasa tanggung jawab besar di pundaknya. Ia berjanji untuk melanjutkan tradisi perayaan di bawah Pohon Keluarga dan menjaga keharmonisan keluarga.
Suatu hari, Rama menemukan surat tua di dalam Laci Kenangan yang ditulis oleh kakek neneknya. Surat itu berisi pesan bijak tentang pentingnya menjaga harmoni dan kebersamaan dalam keluarga. Rama memutuskan untuk membagikan pesan tersebut pada saat perayaan tahun ini.
Dengan latar belakang matahari terbenam, Rama membacakan pesan kakek neneknya di bawah Pohon Keluarga. Kata-kata bijak itu menggema di antara dedaunan pohon, mengingatkan seluruh keluarga akan kekuatan yang dimiliki oleh hubungan keluarga yang harmonis.
Misteri Pohon Keluarga tetap hidup dalam setiap percakapan dan tawa keluarga. Ia bukan hanya sebatas pohon, melainkan simbol dari kekuatan hubungan yang tumbuh seiring waktu. Pohon Keluarga tetap menjadi saksi bisu, menyaksikan keluarga Suryadi melangkah maju dengan penuh kebersamaan, menjaga warisan keharmonisan mereka dari satu generasi ke generasi berikutnya.